12/29/2019 0 Comments MenstruasiGairah seks yang menurun.
Pada beberapa wanita, gejala PMS dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, sehingga memaksa wanita yang mengalami PMS berat untuk beristirahat. Akan tetapi terlepas dari seberapa parah gejala PMS yang diderita, gejala-gejala tersebut akan mereda setelah sekitar 4 hari. Menstruasi Saat menstruasi, wanita akan mengalami perdarahan dari vagina selama 2 hari sampai satu minggu, dengan volume darah rata-rata sekitar 30-70 mililiter. Tetapi ada sebagian wanita yang mengeluarkan darah yang lebih banyak. Volume perdarahan terbanyak selama menstruasi terjadi pada hari pertama dan kedua. Selama menstruasi, sakit atau kram perut juga dapat terjadi. Apabila Anda mengalami sakit atau kram perut yang terasa mengganggu aktivitas sehari-hari, sejumlah cara berikut bisa bermanfaat untuk menguranginya: Menghangatkan perut, misalnya dengan kompres air hangat Olahraga ringan, seperti berjalan kaki atau bersepeda Memijat perut bagian bawah Meminum obat pereda rasa sakit, misalnya paracetamol Berhenti merokok Melakukan teknik relaksasi, contohnya yoga dan meditasi Menghindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol. Kelainan pada Siklus Menstruasi Durasi serta volume perdarahan pada siklus menstruasi yang dialami masing-masing wanita berbeda-beda. Tiap wanita dianjurkan untuk memperhatikan atau mencatat siklus menstruasinya agar dapat segera menyadari jika muncul kejanggalan tertentu. Siklus menstruasi yang tidak biasa atau volume darah yang berlebihan terkadang dapat menandakan adanya masalah kesehatan. Gejala kelainan siklus menstruasi berbeda-beda untuk setiap kelainan. Namun secara umum, gejala yang perlu diperhatikan sebagai tanda kelainan siklus menstruasi adalah: Terjadi lebih dari 7 hari Mengalami perdarahan deras yang menyebabkan perlunya mengganti pembalut tiap 1-2 jam Menstruasi terjadi lebih sering dalam kurun waktu 21 hari Terjadinya menstruasi kurang dari yang seharusnya dalam kurun waktu 45 hari Mengalami perdarahan berat yang diikuti munculnya lebam atau perdarahan. Hal ini harus menjadi perhatian terutama pada wanita yang memiliki keluarga dengan riwayat kelainan perdarahan. Kelainan menstruasi pada wanita di usia awal menstruasi dapat diamati dari tanda-tanda seperti: Menstruasi belum terjadi pada kurun waktu 3 tahun setelah berkembangnya payudara Menstruasi belum terjadi pada usia 15 tahun Menstruasi belum terjadi pada usia 14 tahun diikuti dengan tanda-tanda hirsutisme. Permasalahan dalam menstruasi yang umum terjadi dibagi dalam empat kategori, yaitu: Menorrhagia Menorrhagia adalah volume darah yang berlebihan saat menstruasi. Beberapa gejala dalam kondisi ini adalah: Volume darah yang terlalu banyak sehingga harus mengganti pembalut tiap jam dan ini berlangsung selama beberapa jam Harus menggunakan dua pembalut untuk menampung perdarahan Harus bangun untuk mengganti pembalut pada saat tidur Mengalami gejala anemia, misalnya lemas atau sesak napas Durasi menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari atau menstruasi lama Mengeluarkan gumpalan-gumpalan darah berukuran besar selama lebih dari satu hari Terpaksa membatasi rutinitas karena volume darah yang hilang berlebihan saat menstruasi. Kelainan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari ketidakseimbangan hormon hingga miom yang tumbuh pada rahim. Oleh karena itu, sebaiknya periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami perdarahan yang berlebihan agar dapat ditangani secara seksama. Metrorrhagia Metrorrhagia merupakan perdarahan dari vagina yang terjadi diantara dua periode menstruasi. Penyebab terjadinya metrorrhagia cukup beragam, dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hromon, infeksi, miom, hingga kanker. Jika muncul metrorrhagia, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan sehingga dapat ditangani penyebabnya. Pengobatan metrorrhagia bergantung kepada penyebab tejadinya metrorrhagia. Oligomenorrhea Haid biasanya datang tiap 21 hingga 35 hari. Tetapi, ada juga wanita yang mengalami menstruasi secara tidak teratur, yaitu bila haid datang setelah 90 hari. Kondisi ini disebut sebagai oligomenorrhoea. Terdapat beberapa penyebabnya, seperti penggunaan kontrasepsi, olahraga berat, gangguan pola makan, serta diabetes dan penyakit tiroid, sehingga penanganannya pun berbeda-beda. Amenorrhea Amenorrhea adalah istilah medis di mana menstruasi terhenti sama sekali. Kondisi ini bisa terjadi dengan alami atau diakibatkan oleh penyakit dan konsumsi obat tertentu. Sejumlah faktor alami yang dapat menyebabkan masalah ini, di antaranya adalah: Kehamilan Menyusui Menopause. Penyakit yang menyerang indung telur (ovarium), seperti polycystic ovarian syndrome (PCOS), bekas luka pada dinding rahim, bentuk vagina abnormal, organ reproduksi yang tidak berkembang sempurna, gangguan hormon tiroid, dan adanya tumor pada kelenjar pituitari atau hipofisis di otak juga dapat mengakibatkan amenorrhea. Konsumsi obat maupun pil KB, stres, olahraga yang berlebihan, dan berat badan yang terlalu rendah juga bisa menyebabkan amenorrhea. Jika penyebabnya sudah diatasi, menstruasi akan kembali normal. Dysmenorrhea Dysmenorrhea atau nyeri haid adalah hal biasa yang pernah dirasakan tiap wanita. Dysmenorrhea yang biasanya terjadi sebelum dan pada saat menstruasi ini umumnya berupa nyeri atau kram di perut bagian bawah yang terus berlangsung, dan terkadang menyebar hingga ke punggung bawah serta paha. Rasa nyeri tersebut juga bisa disertai sakit kepala, mual, dan diare. Obat pereda sakit dapat digunakan untuk mengatasi dysmenorrhoea. Tetapi hubungilah dokter jika Anda mengalami nyeri menstruasi yang tidak tertahankan atau bertambah parah untuk memastikan bahwa kondisi ini bukan disebabkan oleh penyakit tertentu, terutama jika Anda berusia di atas 25 tahun.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2020
Categories |