4/9/2020 0 Comments Saluran Pencernaan ManusiaMemahami tentang Saluran Pencernaan Manusia , Seluruh Makanan dan Minuman yang setiap hari dikonsumsi tentu tidak akan bisa diubah, dicerna, dan diserap zat gizinya jika tidak diproses oleh organ pencernaan. Ada banyak organ pencernaan yang terlibat dalam hal ini. Penasaran apa saja organ yang membuat Anda bisa mendapatkan semua nutrisi tersebut ?. Silahkan dibaca artikel anatomi sistem pencernaan manusia dibawah ini. Anatomi Sistem PencernaanAnatomi sistem pencernaan terdiri dari organ-organ pencernaan yang dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam saluran pencernaan dan organ pencernaan pelengkap. Saluran pencernaan atau disebut juga dengan saluran gastrointestinal (GI), adalah saluran panjang yang masuk melalui tubuh dari mulut ke anus. Saluran ini mencerna, memecah dan menyerap makanan melalui lapisannya ke dalam darah. Organ dalam saluran pencernaan ini meliputi mulut, esofagus (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir di anus. Organ pencernaan pelengkap (aksesori) termasuk lidah, gigi, kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas. Gigi dan lidah terletak di dalam mulut yang juga membantu proses pencernaan, dalam mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi lebih halus. Sementara kelenjar pencernaan manusia yang terdiri dari kelenjar air liur, hati, dan pankreas membantu menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan. Apa saja yang termasuk saluran pencernaan manusia?
0 Comments
1/17/2020 0 Comments MenopauseMenopauseKlimakterium, Menopause dan Senium Menopause atau mati haid adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang disebut sebagai perubahan kehidupan. Ketika menopause sudah mendekat, siklus dapat terjadi dalam waktu-waktu yang tidak menentu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan. Pada usia empat puluh tahun, beberapa perubahan hormon yang dikaitkan dengan pra-menopause mulai terjadi. Penelitian telah membuktikan, misalnya, bahwa pada usia empat puluh tahun banyak wanita telah mengalami perubahan-perubahan dalam kepadatan tulang dan pada usia empat puluh empat tahun banyak yang menstruasinya menjadi lebih sedikit atau lebih pendek waktunya dibanding biasanya, atau malah lebih banyak dan/atau lebih lama. Sekitar 80% wanita mulai tidak teratur siklus menstruasinya. Kenyataannya, hanya sekitar 10% wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang melibatkan lebh dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara mereka mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara dua hingga delapan tahun. Kecuali jika seseorang mengalami menopause secara tiba-tiba akibat operasi atau perawatan medis, pra-menopase dapat dianggap sebagai akhir dari suatu proses yang awalnya dimulai ketika seorang perempuan pertama kali mengalami menstruasi. Periode menstruasi pertama itu biasanya diikuti dengan lima atau tujuh tahun siklus yang relatif panjang, tidak teratur dan sering tidak disertai pembentukan sel telur. Akhirnya pada akhir usia belasan atau awal dua puluhan, lamanya siklus menjadi lebih pendek dan lebih teratur ketika wanita mencapai usia subur puncak, yang berlangsung selama kira-kira dua puluh tahun. Pada usia empat puluhan, siklus mulai memanjang lagi. Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa dua puluh delapan hari merupakan panjang siklus yang normal, penelitian telah membuktikan bahwa hanya 12,4% wanita benar-benar mempunyai siklus dua puluh delapan hari dan 20% dari semua wanita mengalami siklus tidak teratur. Perubahan Hormon
Dua hingga delapan tahun sebelum menopause, kebanyakan wanita menjadi tak teratur ovulasinya. Selama tahun-tahun tersebut, folikel indung telur (kantung indung telur), yang mematangkan telur setiap bulan, akan mengalami tingkat kerusakan yang semakin cepat hingga pasokan folikel itu akhirnya habis. Penelitian menunjukkan bahwa percepatan rusaknya folikel ini dimulai sekitar usia tiga puluh tujuh atau tiga puluh delapan. Inhibin, zat yang dihasilkan dalam indung telur, juga semakin berkurang sehingga mengakibatkan meningkatnya kadar FSH (Follicle Stimulating Hormone - hormon perangsang folikel yang dihasilkan hipofise). Bertolak belakang dengan keyakinan umum, kadar estrogen perempuan sering relatif stabil atau bahkan meningkat pada masa pra-menopause. Kadar itu tidak bekurang selama kurang dari satu tahun sebelum periode menstruasi terakhir. Sebelum menopause, estrogen utama yang dihasilkan tubuh seorang wanita adalah estradiol. Namun selama pra-menopause, tubuh wanita mulai menghasilkan lebih banyak estrogen dari jenis yang berbeda, yang dinamakan estron, yang dihasilkan di dalam indung telur maupun dalam lemak tubuh. Kadar testoteron biasanya tidak turun secara nyata selama pra-menopause. Kenyataannya, indung telur pasca-menopause dari kebanyakan wanita (tetapi tidak semua wanita) mengeluarkan testoteron lebih banyak daripada indung telur pra-menopause. Sebaliknya, kadar progesteron benar-benar mulai menurun selama pra-menopause, bahkan jauh sebelum terjadinya perubahan-perubahan pada estrogen atau testoteron dan ini merupakan hal yang paling penting bagi kebanyakan wanita. Meskipun reproduksi tidak lagi merupakan tujuan, hormon-hormon reproduksi tetap memegang peran yang penting, yaitu peran-peran yang dapat meningkatkan kesehatan dan tidak ada kaitannya dengan melahirkan bayi. Hal ini dapat dilihat dalam kenyataan bahwa reseptor hormon steroid terdapat dalam hampir semua organ tubuh perempuan. Estrogen dan androgen (seperti halnya testoteron) adalah penting, misalnya untuk mempertahankan tulang yang kuat dan sehat serta jaringan vagina dan saluran kencing yang lentur. Baik estrogen maupun progesteron sama-sama penting untuk mempertahankan lapisan kolagen yang sehat pada kulit. Perubahan hormon ini juga berpengaruh pada mineralisasi pada tulang. Estrogen berpengaruh pada mineralisasi tulang dengan pengaktivan osteoklas. sehingga, penurunan kadar estrogen pada wanita menopause akan menurunkan densitas tulang. 1/17/2020 0 Comments MenstruasiMenstruasiMenstruasi, haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus. Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari paling lama 15 hari. Jika darah keluar lebih dari 15 hari maka itu termasuk darah penyakit. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya. Pembalut
Biasanya darah haid mula-mula keluar berwarna hitam, kemudian berubah kepada merah, kemudian antara merah dan kuning, kemudian kuning dan akhirnya keruh (yakni antara putih dan hitam), hingga akhirnya putih bersih tanda selesainya haid. Namun tiap wanita biasanya memiliki siklus warna darah yang berbeda satu sama lain. Untuk menampung darah haid, wanita yang mengalami menstruasi harus memakai pembalut, baik pembalut tradisional misalnya kain ataupun pembalut modern yang sudah ada dengan berbagai keunggulan. Ada pembalut yang terbuat dari herbal, sehingga nyaman dipakai, ada juga pembalut yang di desain dengan ukuran panjang 29 hingga 35 cm untuk dipakai saat tidur atau bagi mereka yang darah haidnya keluar dengan deras. Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan lainnya. Berikut ini cara memilih pembalut yang tepat:[1] Pilih pembalut sesuai dengan kebutuhan. Pembalut dengan ukuran ekstra tebal dipakai pada saat volume darah menstruasi banyak atau di malam hari. Beberapa merk menyediakan pembalut bersayap, yang membantu pembalut melekat lebih sempurna pada celana dalam dan juga mencegah rembesan yang menodai celana dalam. Tetapi kalau volume darah menstruasi tidak terlalu banyak, bisa juga memakai pembalut yang lebih tipis. Pilih yang nyaman dipakai dan tidak mudah mengerut. Patokan pembalut yang nyaman dipakai adalah pembalut yang tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika pembalut yang dipakai mudah mengerut, maka kebocoran rentan terjadi, sehingga darah bisa tembus ke mana-mana. Pilihlah pembalut berdaya serap tinggi. Tapi pastikan bahwa pembalut yang berdaya serap tinggi itu permukaanya kering. Kondisi permukaan pembalut yang kering memperkecil risiko terjadinya kelembapan dan iritasi. Pada saat membeli pembalut, pastikan kemasannya baik dan tertutup rapat. Segera tukarkan pembalut yang kemasannya rusak, sekecil apa pun itu. Kerusakan kemasan, seperti lubang, bisa jadi celah masuk bakteri yang terbawa debu. Penggunaan pembalut berkaitan dengan permukaan kulit organ tubuh yang relatif sensitif, makanya higienitasnya harus terjaga. Pilihlah pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur. Ini akan mengurangi faktor iritasi pada daerah kulit vagina dan juga mengurangi risiko kebocoran. Siklus menstruasi Siklus menstruasi dibagi atas empat fase. Fase menstruasi Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hal ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7. Fase pra-ovulasi Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13. Fase ovulasi Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. menurut beberapa literatur, masa subur adalah 14 hari sebelum haid selanjutnya. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.[2] Menentukan masa subur Beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat dengan beberapa cara: Perubahan Periode Menstruasi Perubahan Lendir Servik Perubahan Suhu Basal Tubuh Fase pascaovulasi Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali. Tanda dan gejala Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa menstruasi: Perut terasa mulas, mual dan panas. Terasa nyeri saat buang air kecil. Tubuh tidak fit. Demam. Sakit kepala dan pusing. Keputihan. Radang pada vagina. Gatal-gatal pada kulit. Emosi meningkat. Nyeri dan bengkak pada payudara. Bau badan tidak sedap. Suara kurang menarik.[3] Muncul Jerawat di wajah. Penanggulangan Saat menstruasi, rasa nyeri akibat kram menstruasi seringkali datang. Bisa hanya samar-samar atau sangat nyeri. Kondisi ini memang sedikit menggangu saat menstruasi. Kondisi yang dalam istilah medisnya disebut dysmenorrhea ini biasanya terjadi di perut bagian bawah.Untuk mengurangi nyeri saat haid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu: Perbanyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi. Kekurangan cairan akan membuat nyerinya semakin terasa. Usahakan untuk minum air hangat untuk meningkatkan aliran darah ke daerah panggul. Membuat ramuan jahe. Caranya, rebus beberapa potong jahe yang telah dimemarkan dalam air lalu minumlah air jahe dalam keadaan hangat. Tempatkan handuk hangat di sekitar perut bagian bawah. Ini cara yang cukup mudah untuk menghilangkan nyeri sementara waktu. Hindari meminum minuman yang mengandung kafeina karena bisa memicu iritasi pada usus halus. Meminum teh beraroma mint. Lebih baik jika diminum dalam keadaan hangat. Melakukan peregangan pada pagi hari dapat melancarkan pereedaran darah dan sekaligus mengurangi rasa nyeri. Kelainan menstruasi Menstruasi yang menyakitkan atau dysmenorrhea. Dysmenorrhea pertama biasanya dihubungkan dengan naiknya kadar kimia alami di dalam tubuh saat ovulasi, yang menyebabkan rasa sakit. Dysmenorrhea kedua merupakan tanda suatu kelainan mendasar. Dysmenorrhea kedua ini mempengaruhi wanita yang belum pernah menstruasi sebelumnya. Kelainan reproduksi, endometriosis, atau fibroids dapat menimbulkan menstruasi dengan rasa sakit, dan satu-satunya cara untuk mengetahui penyebabnya secara pasti adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Gejala dysmenorrhea termasuk rasa sakit pada punggung bagian bawah atau kaki, kram perut, atau sakit pada tulang panggul. Kelainan menstruasi ini dapat menunjukkan ketidaksuburan.[4] Menstruasi yang sangat hebat, atau menorrhagia. Ketidakseimbangan hormon atau kelainan rahim dapat menyebabkan volume darah menstruasi yang sangat tinggi, tetapi Dr Minkin mengatakan bahwa penyebabnya tidak selalu jelas. Jika wanita mengalami menstruasi selama tujuh hari atau lebih, dan darah yang keluar tidak tertampung lagi oleh pembalut, maka kemungkinan ia menderita menorrhagia. Darah yang menggumpal juga sebenarnya normal, tetapi gumpalan darah dalam jumlah besar merupakan tanda "heavy periods".Menorrhagia dapat menyebabkan anemia, jadi pastikan untuk mengonsumsi cukup banyak zat besi. Daging yang tidak berlemak, sayuran hijau, sereal, oatmeal, kacang kedelai rebus, dan kacang-kacangan lain, merupakan sumber zat besi yang baik. Obat-obatan dari dokter mungkin dibutuhkan untuk mengatasi menstruasi yang berlebihan atau anemia, tetapi pastikan untuk memberi tahu dokter jika sedang berusaha untuk hamil.[4] Menstruasi tidak teratur, atau oligomenorrhea. Menstruasi yang tidak dapat diprediksi datangnya termasuk normal, tetapi hanya bila hal ini terjadi pada tahun pertama wanita mengalami menstruasi dan saat perimenopause (tahun-tahun menjelang menopause). Ketidakseimbangan hormon atau kelainan juga menyebabkan haid tidak teratur, yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan kesempatan wanita untuk mendapatkan bayi.[4] Tidak mengalami menstruasi atau amenorrhea. Jika wanita tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan, kemungkinan ia sedang hamil. Namun penyebab lainnya bisa juga karena ia mengalami amenorrhea, perimenopause, atau menopause. Penyebab yang paling umum dari absennya menstruasi adalah kehamilan. Amenorrhea juga merupakan efek samping dari penyakit, stres, latihan terlalu berat, atau turunnya berat badan yang terlalu banyak. Jika wanita tidak menstruasi, bisa jadi ia tidak berovulasi (tidak melepas telur setiap bulan). Jika tidak berovulasi maka ia akan kesulitan hamil. Penderita sebaiknya menghindari diet dan latihan yang ketat.[4] Osteoporosis Artikel utama: Osteoporosis Penyakit tulang keropos atau biasa dikenal dengan osteoporosis memang banyak dialami orang lanjut usia. Tetapi, penyakit yang tergolong "silent disease" ini sebenarnya juga menyerang kaum muda. Dan banyak orang tak sadar akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit ini, khususnya dari para kaum muda, karena sebagian besar dari mereka masih menganggap osteoporosis adalah penyakit orang tua. Osteoporosis bisa menyerang orang yang masih berusia 20-30 tahunan, meskipun jarang sekali terjadi.[5] Sekitar 90 persen perempuan yang mengalami masalah osteoporosis, penyebabnya dipengaruhi oleh hormon estrogen di dalam tubuh mereka. Hormon estrogen lebih aktif diproduksi oleh tubuh sebelum menopause. Namun setelah menopause, pembentukan hormon estrogen akan menurun dan melambat drastis sehingga mengakibatkan penghancuran tulang yang lebih cepat dibandingkan dengan proses pembentukannya.[5] Haid pertama dapat mempengaruhi serangan osteoporosis. Di beberapa kasus kesehatan, osteoporosis memiliki kemungkinan untuk menyerang remaja. Kemungkinan risiko penyakit osteoporosis bisa dilihat dari haid pertama, atau kista ovarium. Hormon estrogen adalah unsur penting dalam proses penentuan massa tulang, jadi memperoleh haid pada saat usia remaja menjadi sebuah pertanda yang sangat penting.[5] Seorang remaja putri yang mendapat haid pertama atau menarche pada usia 15 tahun ke atas akan mempunyai risiko terserang osteoporosis yang lebih besar. Disamping itu, haid yang tidak teratur menjadi salah satu tanda kemungkinan risiko terjadi pengeroposan tulang.[5] 1/17/2020 0 Comments OvariumOvarium atau indung telur adalah kelenjar kelamin yang dibawa oleh hewan betina. Vertebrata, termasuk manusia, memiliki dua ovarium yang berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon. Sel telur pada wanita (manusia) berada bagian dalam di kiri dan kanan pinggul. Sel telur yang di produksi jika tidak di buahi lama kelamaan akan mengering, dan menempel pada dinding rahim. Lama kelamaan sel telur tersebut akan rontok, dan keluar melalui vagina. Sebagian besar burung hanya memiliki satu ovarium yang dapat berfungsi dengan baik, dan ular memiliki dua ovarium yang tersusun berbaris. Fungsi
Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Di dalam proses ini sel telur akan disertai dengan suatu kelompok sel yang disebut sel folikel yang perkembangannya dirangsang oleh FSH. Pada manusia, perkembangan oogenesis dari oogonium menjadi oosit terjadi pada embrio dalam kandungan dan oosit tidak akan berkembang menjadi ovum sampai dimulainya masa pubertas. Pada masa pubertas, ovum yang sudah matang akan dilepaskan dari sel folikel dan dikeluarkan dari ovarium. Proses pelepasan dari ovarium disebut ovulasi. Sel ovum siap untuk dibuahi oleh sel spermatozoa dari pria, yang apaabila berhasil bergabung akan membentuk zigot. Organ reproduksi dalam pada wanita Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas wanita dan ciri-ciri seks sekunder. Estrogen dan progesteron berperan dalam persiapan dinding rahim untuk implantasi telur yang telah dibuahi. Selain itu juga berperan dalam memberikan sinyal kepada hipotalamus dan pituitari dalam mengatur siklus menstruasi. Setelah sel telur diovulasikan, maka akan masuk ke tuba fallopi dan bergerak pelan menuju rahim. Jika dibuahi oleh sperma di (tuba fallopi), sel telur akan melakukan implantasi pada dinding uterus dan berkembang menjadi sebuah proses kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi di tuba fallopi, maka dapat terjadi kehamilan ektopik, di mana kehamilan tidak terjadi di rahim. Perkembangan janin pada kehamilan ektopik, dapat terjadi di tuba fallopi sendiri, bibir rahim, bahkan ovarium. 1/17/2020 0 Comments Kista OvariumKista ovarium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh pada indung telur (ovarium) wanita. Kista ini biasanya muncul selama masa subur atau selama wanita mengalami menstruasi. Tiap wanita memiliki dua indung telur (ovarium), satu di bagian kanan dan satu lagi di sebelah kiri rahim. Ovarium yang berukuran sebesar biji kenari ini merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita. Ovarium berfungsi menghasilkan sel telur tiap bulan (mulai dari masa pubertas hingga menopause), serta memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Fungsi ovarium terkadang dapat terganggu, kista termasuk jenis gangguan yang sering terjadi.
Gejala Kista Ovarium Sebagian besar kista berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala. Kista ini biasanya akan hilang sendiri tanpa pengobatan. Kista baru menimbulkan masalah jika tidak kunjung menghilang atau justru makin membesar. Dalam kondisi seperti ini, penderita dapat merasakan nyeri panggul atau perut kembung. Kondisi serius dapat terjadi saat kista pecah atau jaringan ovarium terpelintir sehingga memerlukan penanganan secepatnya. Penyebab Kista Ovarium Terbentuknya kista ovarium tergantung dari berbagai faktor. Bisa terkait dengan siklus menstruasi maupun akibat ada pertumbuhan sel yang tidak normal. Walaupun terdapat pertumbuhan sel yang abnormal, biasanya kista ovarium bersifat jinak. Penanganan Kista Ovarium Langkah penanganan terhadap kista ovarium dilakukan berdasarkan usia pasien, jenis, atau ukuran kista. beberapa pilihan penanganan kista ovarium, salah satunya hanya pemantauan rutin saja jika kista masih kecil dan tidak menimbulkan gejala. Namun jika kista membesar, dapat dilakukan tindakan operasi pengangkatan kista. Sulit untuk dapat mencegah timbulnya kista. Kendati demikian, pemeriksaan panggul secara teratur dapat memantau jika terjadi perubahan pada ovarium. Pemeriksaan juga perlu dilakukan jika terjadi mengalami menstruasi di luar kebiasaan. 1/17/2020 0 Comments Ejakulasi DiniEjakulasi DiniEjakulasi dini (international society for Sexual Medicine 2008) adalah disfungsi seksual laki-laki yang dtandai dengan ejakulasi yang selalu atau hampir selalu terjadi sebelum atau dalam waktu sekitar satu menit setelah penetrasi vagina, dan ketidakmampuan untuk menunda ejakulasi pada semua atau hampir semua penetrasi vagina dengan konsekuensi pribadi yang negatif seperti kesedihan, stres, frustrasi dan atau menghindari keintiman seksual. Penyebab ejakulasi dini ada beberapa hal diantaranya faktor fisik dan nonfisik. Kebanyakan pria mengalami ejakulasi dini setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka. Ejakulasi dini mungkin terjadi seumur hidup dan disebut ejakulasi dini primer, yang berarti bahwa seseorang telah mengalami ejakulasi dini sejak dia pertama kali melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Selain itu, terdapat pula ejakulasi dini sekunder yang berarti bahwa seorang pria sebelumnya tidak mengalami ejakulasi dini tetapi pada satu waktu mengalaminya. Tanda-tanda ejakulasi dini :Tanda-tanda utama ejakulasi dini adalah ketika ejakulasi terjadi sebelum kedua pasangan menginginkannya, tidak bisa tahan lama ketika berhubungan seks yang menyebabkan rasa kecewa dan stres pada kedua pihak. Dokter biasanya membagi ejakulasi dini atas dua bagian yaitu ejakulasi dini primer dan ejakulasi dini sekunder seperti yang telah disebutkan diatas. Bicarakan dengan dokter jika anda berejakulasi dini lebih cepat dari yang anda dan pasangan anda inginkan. Meskipun anda merasa masih bisa mengatasi masalah ini sendiri, tetapi kemungkinan dokter akan memberi pengobatan untuk membantu anda memiliki kehidupan seks yang memuaskan. Dengan berkonsultasi ke dokter, anda bisa tahu apakah ejakulasi anda termasuk normal atau prematur/dini. Penyebab Ejakulasi Dini Ejakulasi dini adalah masalah seksual yang terjadi pada kaum pria. Ejakulasi dini menyebabkan stres dan frustrasi, bahkan dalam beberapa kasus, ejakulasi dini yang tidak diobati bisa menyebabkan retaknya hubungan keluarga. Hubungan seks 5 menit adalah salah satu contoh ejakulasi dini, Mengapa pria banyak yang mengalami ejakulasi dini ketika berhubungan seks dan apa penyebab ejakulasi dini tersebut ? Ejakulasi dini (premature ejaculation) adalah suatu kondisi dimana pria mengalami ejakulasi yang terlalu cepat dimana pasangan belum mencapai hal yang sama. Seperti diketahui, wanita membutuhkan waktu yang lebih lama (sekitar 10-15 menit) setelah penetrasi untuk mencapai klimaks/orgasme. Seorang pria disebut mengidap ejakulasi dini jika sudah orgasme dan ejakulasi saat setelah penetrasi. 2 Sumber Penyebab Ejakulasi Dini :
Mengatasi Ejakulasi Dini Beberapa cara yang dilakukan untuk mengontrol ejakulasi dini adalah Jangan menggunakan narkotika atau alkohol. Cobalah untuk relaks atau santai sebelum berhubungan seksual. Bernapas dalam. Salah satu cara yang paling mudah untuk santai ketika berhubungan adalah menarik napas dalam. Melakukan masturbasi 1-2 jam sebelum berhubungan dapat memperlama fase ereksi. Melakukan teknik Stop-Start yang dipopulerkan oleh Masters & Johnson. Cara yang dilakukan adalah : Jangan menggunakan narkotika atau alkohol. Cobalah untuk relaks atau santai sebelum berhubungan seksual. Bernapas dalam. Salah satu cara yang paling mudah untuk santai ketika berhubungan adalah menarik napas dalam. Melakukan masturbasi 1-2 jam sebelum berhubungan dapat memperlama fase ereksi. Melakukan teknik Stop-Start yang dipopulerkan oleh Masters & Johnson. Cara yang dilakukan adalah
Kombinasikan semua cara-cara diatas agar mendapatkan hasil yang maksimal, salah satu cara yang sangat ampuh adalah menggunakan Foredi Gel sebelum berhubungan. Selain dapat memperpanjang durasi hubungan dengan cara memperlebar pembuluh darah yang ada di sekitar penis dan tidak memberikan rasa kebas (mati rasa seperti penggunaan lidocain) juga menjadi anti septik sehingga bakteri penyebab penyakit kelamin dapat mati dan hubungan menjadi hegienis.
12/29/2019 0 Comments SembelitKonstipasi atau sembelit adalah frekuensi buang air besar yang lebih sedikit dari biasanya. Jarak waktu buang air besar pada setiap orang berbeda-beda. Namun umumnya dalam satu minggu, manusia buang air besar setidaknya lebih dari 3 kali. Jika frekuensi buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu, maka seseorang disebut mengalami konstipasi. Akibatnya, tinja menjadi kering dan keras sehingga lebih sulit dikeluarkan dari anus.
Buang air besar merupakan tahap terakhir proses pencernaan. Dalam sistem pencernaan manusia, makanan yang dikonsumsi menuju lambung, usus kecil, kemudian usus besar. Setelah air dan nutrisi yang diperlukan tubuh diserap dalam usus, sisa makanan tersebut lalu dikeluarkan melalui anus sebagai tinja. Setiap orang sesekali bisa mengalami konstipasi, namun biasanya bukan merupakan kondisi serius dan berlangsung hanya sebentar. Tingkat keparahan konstipasi pada setiap orang berbeda-beda, Pada beberapa kasus, konstipasi dapat menjadi kronis jika kondisi ini berulang hingga beberapa kali dalam waktu 3 bulan. Gangguan sembelit kronis ini dapat mengganggu kegiatan penderita setiap hari. Penyabab konstipasi bisa lebih dari satu faktor, dari pola makan dan hidup yang buruk, atau kondisi medis tertentu. Sementara pada anak-anak, selain beberapa penyebab yang telah disebutkan, kebiasaan menahan keinginan untuk buang air besar atau stres juga dapat membuat mereka mengalami sembelit. Untuk mengatasi konstipasi, langkah penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan mengubah pola makan dan gaya hidup, pemberian obat, atau prosedur operasi. 12/29/2019 0 Comments DiabetesDiabetes
Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung. Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi. Jenis-jenis Diabetes Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan. Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin). Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini. Selain kedua jenis diabetes tersebut, terdapat jenis diabetes khusus pada ibu hamil yang dinamakan diabetes gestasional. Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon, dan gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil menjalani persalinan. Gejala Diabetes Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, bahkan beberapa hari saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak spesifik. Beberapa gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi: Sering merasa haus. Sering buang air kecil, terutama di malam hari. Sering merasa sangat lapar. Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas. Berkurangnya massa otot. Terdapat keton dalam urine. Keton adalah produk sisa dari pemecahan otot dan lemak akibat tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi. Lemas. Pandangan kabur. Luka yang sulit sembuh. Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih. Beberapa gejala juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang mengalami diabetes, antara lain: Mulut kering. Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki. Gatal-gatal. Disfungsi ereksi atau impotensi. Mudah tersinggung. Mengalami hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi beberapa jam setelah makan akibat produksi insulin yang berlebihan. Munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan, (akantosis nigrikans) sebagai tanda terjadinya resistensi insulin. Beberapa orang dapat mengalami kondisi prediabetes, yaitu kondisi ketika glukosa dalam darah di atas normal, namun tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Seseorang yang menderita prediabetes dapat menderita diabetes tipe 2 jika tidak ditangani dengan baik. Faktor Risiko Diabetes Seseorang akan lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 jika memiliki faktor-faktor risiko, seperti: Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 1. Menderita infeksi virus. Orang berkulit putih diduga lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 dibandingkan ras lain. Bepergian ke daerah yang jauh dari khatulistiwa (ekuator). Diabetes tipe 1 banyak terjadi pada usia 4-7 tahun dan 10-14 tahun, walaupun diabetes tipe 1 dapat muncul pada usia berapapun. Sedangkan pada kasus diabetes tipe 2, seseorang akan lebih mudah mengalami kondisi ini jika memiliki faktor-faktor risiko, seperti: Kelebihan berat badan. Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2. Kurang aktif. Aktivitas fisik membantu mengontrol berat badan, membakar glukosa sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Kurang aktif beraktivitas fisik menyebabkan seseorang lebih mudah terkena diabetes tipe 2. Usia. Risiko terjadinya diabetes tipe 2 akan meningkat seiring bertambahnya usia. Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi). Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida abnormal. Seseorang yang memiliki kadar kolesterol baik atau HDL (high-density lipoportein) yang rendah dan kadar trigliserida yang tinggi lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2. Khusus pada wanita, ibu hamil yang menderita diabetes gestasional dapat lebih mudah mengalami diabetes tipe 2. Selain itu, wanita yang memiliki riwayat penyakit polycystic ovarian syndrome (PCOS) juga lebih mudah mengalami diabetes tipe 2. Diagnosis Diabetes Gejala diabetes biasanya berkembang secara bertahap, kecuali diabetes tipe 1 yang gejalanya dapat muncul secara tiba-tiba. Dikarenakan diabetes seringkali tidak terdiagnosis pada awal kemunculannya, maka orang-orang yang berisiko terkena penyakit ini dianjurkan menjalani pemeriksaan rutin. Di antaranya adalah: Orang yang berusia di atas 45 tahun. Wanita yang pernah mengalami diabetes gestasional saat hamil. Orang yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) di atas 25. Orang yang sudah didiagnosis menderita prediabetes. Tes gula darah merupakan pemeriksaan yang mutlak akan dilakukan untuk mendiagnosis diabetes tipe 1 atau tipe 2. Hasil pengukuran gula darah akan menunjukkan apakah seseorang menderita diabetes atau tidak. Dokter akan merekomendasikan pasien untuk menjalani tes gula darah pada waktu dan dengan metode tertentu. Metode tes gula darah yang dapat dijalani oleh pasien, antara lain: Tes gula darah sewaktu. Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa darah pada jam tertentu secara acak. Tes ini tidak memerlukan pasien untuk berpuasa terlebih dahulu. Jika hasil tes gula darah sewaktu menunjukkan kadar gula 200 mg/dL atau lebih, pasien dapat didiagnosis menderita diabetes. Tes gula darah puasa. Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa darah pada saat pasien berpuasa. Pasien akan diminta berpuasa terlebih dahulu selama 8 jam, kemudian menjalani pengambilan sampel darah untuk diukur kadar gula darahnya. Hasil tes gula darah puasa yang menunjukkan kadar gula darah kurang dari 100 mg/dL menunjukkan kadar gula darah normal. Hasil tes gula darah puasa di antara 100-125 mg/dL menunjukkan pasien menderita prediabetes. Sedangkan hasil tes gula darah puasa 126 mg/dL atau lebih menunjukkan pasien menderita diabetes. Tes toleransi glukosa. Tes ini dilakukan dengan meminta pasien untuk berpuasa selama semalam terlebih dahulu. Pasien kemudian akan menjalani pengukuran tes gula darah puasa. Setelah tes tersebut dilakukan, pasien akan diminta meminum larutan gula khusus. Kemudian sampel gula darah akan diambil kembali setelah 2 jam minum larutan gula. Hasil tes toleransi glukosa di bawah 140 mg/dL menunjukkan kadar gula darah normal. Hasil tes tes toleransi glukosa dengan kadar gula antara 140-199 mg/dL menunjukkan kondisi prediabetes. Hasil tes toleransi glukosa dengan kadar gula 200 mg/dL atau lebih menunjukkan pasien menderita diabetes. Tes HbA1C (glycated haemoglobin test). Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa rata-rata pasien selama 2-3 bulan ke belakang. Tes ini akan mengukur kadar gula darah yang terikat pada hemoglobin, yaitu protein yang berfungsi membawa oksigen dalam darah. Dalam tes HbA1C, pasien tidak perlu menjalani puasa terlebih dahulu. Hasil tes HbA1C di bawah 5,7 % merupakan kondisi normal. Hasil tes HbA1C di antara 5,7-6,4% menunjukkan pasien mengalami kondisi prediabetes. Hasil tes HbA1C di atas 6,5% menunjukkan pasien menderita diabetes. Hasil dari tes gula darah akan diperiksa oleh dokter dan diinformasikan kepada pasien. Jika pasien didiagnosis menderita diabetes, dokter akan merencanakan langkah-langkah pengobatan yang akan dijalani. Khusus bagi pasien yang dicurigai menderita diabetes tipe 1, dokter akan merekomendasikan tes autoantibodi untuk memastikan apakah pasien memiliki antibodi yang merusak jaringan tubuh, termasuk pankreas. Pengobatan Diabetes Pasien diabetes diharuskan untuk mengatur pola makan dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur, protein dari biji-bijian, serta makanan rendah kalori dan lemak. Pasien diabetes dan keluarganya dapat berkonsultasi dengan dokter atau dokter gizi untuk mengatur pola makan sehari-hari. Untuk membantu mengubah gula darah menjadi energi dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, pasien diabetes dianjurkan untuk berolahraga secara rutin, setidaknya 10-30 menit tiap hari. Pasien dapat berkonsultasi dengan dokter untuk memilih olahraga dan aktivitas fisik yang sesuai. Pada diabetes tipe 1, pasien akan membutuhkan terapi insulin untuk mengatur gula darah sehari-hari. Selain itu, beberapa pasien diabetes tipe 2 juga disarankan untuk menjalani terapi insulin untuk mengatur gula darah. Insulin tambahan tersebut akan diberikan melalui suntikan, bukan dalam bentuk obat minum. Dokter akan mengatur jenis dan dosis insulin yang digunakan, serta memberitahu cara menyuntiknya. Pada kasus diabetes tipe 1 yang berat, dokter dapat merekomendasikan operasi pencangkokan (transplantasi) pankreas untuk mengganti pankreas yang mengalami kerusakan. Pasien diabetes tipe 1 yang berhasil menjalani operasi tersebut tidak lagi memerlukan terapi insulin, namun harus mengonsumsi obat imunosupresif secara rutin. Pada pasien diabetes tipe 2, dokter akan meresepkan obat-obatan, salah satunya adalah metformin, obat minum yang berfungsi untuk menurunkan produksi glukosa dari hati. Selain itu, obat diabetes lain yang bekerja dengan cara menjaga kadar glukosa dalam darah agar tidak terlalu tinggi setelah pasien makan, juga dapat diberikan. Pasien diabetes harus mengontrol gula darahnya secara disiplin melalui pola makan sehat agar gula darah tidak mengalami kenaikan hingga di atas normal. Selain mengontrol kadar glukosa, pasien dengan kondisi ini juga akan diaturkan jadwal untuk menjalani tes HbA1C guna memantau kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir. Komplikasi Diabetes Sejumlah komplikasi yang dapat muncul akibat diabetes tipe 1 dan 2 adalah: Penyakit jantung Stroke Gagal ginjal kronis Neuropati diabetik Gangguan penglihatan Depresi Demensia Gangguan pendengaran Luka dan infeksi pada kaki yang sulit sembuh Kerusakan kulit akibat infeksi bakteri dan jamur Diabetes akibat kehamilan dapat menimbulkan komplikasi pada ibu hamil dan bayi. Contoh komplikasi pada ibu hamil adalah preeklamsia. Sedangkan contoh komplikasi yang dapat muncul pada bayi adalah: Kelebihan berat badan saat lahir. Kelahiran prematur. Gula darah rendah (hipoglikemia). Keguguran. Penyakit kuning. Meningkatnya risiko menderita diabetes tipe 2 pada saat bayi sudah menjadi dewasa. Pencegahan Diabetes Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena pemicunya belum diketahui. Sedangkan, diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional dapat dicegah, yaitu dengan pola hidup sehat. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes, di antaranya adalah: Mengatur frekuensi dan menu makanan menjadi lebih sehat. Menjaga berat badan ideal. Rutin berolahraga. Rutin menjalani pengecekan gula darah, setidaknya sekali dalam setahun. 12/29/2019 0 Comments KegemukanObesitas
PENGERTIAN OBESITAS PENYEBAB DIAGNOSIS PENGOBATAN KOMPLIKASI Pengertian Obesitas Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi. Obesitas terjadi karena asupan kalori yang lebih banyak dibanding aktivitas membakar kalori, sehingga kalori yang berlebih menumpuk dalam bentuk lemak. Apabila kondisi tersebut terjadi dalam waktu yang lama, maka akan menambah berat badan hingga mengalami obesitas. Masalah obesitas semakin meningkat di dunia. Hal ini menjadi tantangan yang besar dalam mencegah pertumbuhan penyakit kronis di dunia. Obesitas juga dipicu pertumbuhan industri dan ekonomi, serta perubahan gaya hidup, asupan nutrisi yang semakin banyak dari makanan olahan, atau diet dengan tinggi kalori. Berdasarkan data WHO tahun 2016, sekitar 650 juta penduduk berusia dewasa mengalami obesitas, sedangkan 340 juta anak-anak dan remaja usia 5 hingga 19 tahun mengalami berat badan berlebih. Di Indonesia sendiri, pada tahun 2010, diperkirakan terdapat 23% orang dewasa mengalami obesitas, dan wanita lebih banyak yang mengalaminya dibanding dengan pria. Masalah obesitas ini terkait dengan peningkatan jumlah kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, serta beberapa penyakit kanker. Jumlah kematian penderita obesitas yang disertai sejumlah penyakit tersebut lebih banyak dibanding penderita dengan berat badan yang normal. Penyebab Obesitas Obesitas terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan dan minuman tinggi kalori tanpa melakukan aktivitas fisik untuk membakar kalori berlebih tersebut. Kalori yang tidak digunakan itu selanjutnya diubah menjadi lemak di dalam tubuh, sehingga membuat seseorang mengalami pertambahan berat badan hingga akhirnya obesitas. Faktor-faktor lain penyebab obesitas adalah: Faktor keturunan atau genetik Efek samping obat-obatan Kehamilan Kurang tidur Pertambahan usia Penyakit atau masalah medis tertentu Diagnosis Obesitas Seseorang dewasa dinyatakan mengalami obesitas, jika indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 25. Perhitungan tersebut didapat dengan membandingkan berat badan dengan tinggi badan. Nilai IMT ini digunakan untuk mengetahui berat badan seseorang normal, kurang atau berlebih, hingga obesitas. Penanganan obesitas ditujukan untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang normal dan sehat. Untuk mencapai tujuan ini, maka perlu dilakukan perubahan pola makan, melakukan beberapa cara menahan nafsu makan, dan peningkatan aktivitas fisik. Di samping itu, ada beberapa metode pengobatan lain untuk mengatasi obesitas, misalnya: Mengonsumsi obat penurun berat badan Mengikuti konseling dan support group untuk mengatasi masalah psikologis terkait berat badan. Menjalani operasi bariatrik untuk mengobati obesitas pasien. Penurunan berat badan, meski dalam jumlah kecil, dan mempertahankannya secara stabil dapat mengurangi risiko seseorang mengalami komplikasi penyakit terkait obesitas. Komplikasi Obesitas Penumpukan lemak tubuh ini meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan serius, seperti penyakit jantung, diabetes, atau hipertensi. Obesitas juga dapat menyebabkan gangguan kualitas hidup dan masalah psikologi, seperti kurang percaya diri hingga depresi. 12/29/2019 0 Comments KolesterolKolesterol adalah lemak yang berguna bagi tubuh. Namun bila kadarnya di dalam tubuh terlalu tinggi, kolesterol akan menumpuk di pembuluh darah dan mengganggu aliran darah. Kolesterol merupakan zat yang diproduksi secara alami oleh organ hati, tetapi juga bisa ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan, seperti daging dan susu. Kolesterol diperlukan oleh tubuh untuk membentuk sel-sel sehat, memproduksi sejumlah hormon, dan menghasilkan vitamin D. Meskipun penting bagi tubuh, kolesterol dapat mengganggu kesehatan jika kadarnya terlalu tinggi Gejala Kolesterol Kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala. Akibatnya, banyak orang tidak sadar memiliki kadar kolesterol tinggi, sampai muncul komplikasi serius seperti penyakit jantung atau stroke. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan tes darah untuk mengetahui normal atau tingginya kolesterol. Untuk orang dewasa, disarankan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol tiap 4-6 tahun sekali, mulai usia 20 tahun. Walaupun jarang mengalami kolesterol tinggi, pemeriksaan kolesterol pada anak-anak juga disarankan pada saat anak berusia 9-11 tahun, dan diulangi pada saat berusia 17-21. Pada anak-anak dari keluarga penderita diabetes dan kolesterol tinggi, pemeriksaan kolesterol disarankan pada saat anak berusia 2-8 tahun dan diulangi pada usia 12-16 tahun. Kolesterol Normal Untuk mengetahui kadar kolesterol normal, Anda perlu memahami dulu jenis kolesterol dan fungsinya. Pada dasarnya, kolesterol tidak bisa larut dalam darah. Oleh karena itu, hati memproduksi zat yang bernama lipoprotein untuk menyalurkan kolesterol ke seluruh tubuh. Ada dua jenis lipoprotein yang utama, yaitu: Low-density lipoprotein (LDL) LDL berfungsi membawa kolesterol ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri. Apabila kadarnya terlalu tinggi, LDL akan menumpuk di dinding pembuluh arteri. LDL dikenal sebagai ‘kolesterol jahat’. High-density lipoprotein (HDL) HDL berfungsi mengembalikan kolesterol berlebih ke hati, untuk dikeluarkan dari tubuh. Oleh karena itu, HDL dikenal sebagai ‘kolesterol baik’. Selain dua jenis kolesterol di atas, ada pula jenis lemak lain yang disebut trigliserida yang sering kali ikut diperiksa. Berbeda dari kolesterol yang diperlukan tubuh untuk membentuk sel dan sejumlah hormon, trigliserida digunakan sebagai sumber tenaga. Trigliserida terbentuk ketika tubuh mengubah sisa kalori yang tidak terpakai oleh tubuh. Jika tubuh terus mendapat asupan kalori secara berlebihan dibandingkan dengan pemakaiannya, kadar trigliserida akan naik. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Di bawah ini adalah nilai kolesterol normal yang terdiri LDL, HDL, trigliserida, serta kolesterol total, yang bisa diketahui dari pemeriksaan darah: LDL: kurang dari 100 mg/dL. HDL: 60 mg/dL atau lebih. Trigliserida: kurang dari 150 mg/dL. Kolesterol total: kurang dari 200 mg/dL. Penting diingat, makin tinggi kadar kolesterol HDL, akan lebih baik bagi tubuh. Sebaliknya, makin tinggi kadar kolesterol LDL, trigliserida, dan kolesterol total, akan makin buruk bagi kesehatan. Kolesterol tinggi merupakan gabungan dari nilai kolesterol total dan LDL yang tinggi, serta HDL yang rendah. Akibat Kolesterol Tinggi
Kadar kolesterol yang berlebihan perlu ditangani. Apabila dibiarkan, kolesterol tinggi yang berbahaya ini akan menumpuk di dinding pembuluh darah arteri dan membentuk plak, sehingga membuat arteri menyempit. Kondisi ini disebut dengan aterosklerosis. Aterosklerosis lama kelamaan dapat membuat aliran darah tersumbat, akibatnya menimbulkan sejumlah penyakit berbahaya berikut ini: Penyumbatan dapat terjadi di pembuluh arteri jantung, sehingga otot jantung kurang mendapat nutrisi. Serangan jantung dapat terjadi ketika aliran darah ke jantung tersumbat total. Stroke dapat terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat. Penyakit arteri perifer dapat terjadi ketika aliran darah ke tungkai tersumbat. Penyebab Kolesterol Tinggi Hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi dapat dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat, penyakit yang diderita, dan keturunan, seperti akan dijelaskan di bawah ini. Gaya hidup tidak sehat Konsumsi makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Contoh makanan tersebut adalah gorengan, susu full cream, kulit ayam, dan jeroan. Kebiasaan lain yang dapat meningkatkan kadar kolesterol, adalah kurang berolahraga dan merokok. Penyakit yang diderita Penderita obesitas, diabetes, dan hipotiroidisme rentan menderita kolesterol tinggi. Keturunan Kolesterol tinggi dapat dipicu oleh perubahan atau mutasi sejumlah gen, yang diturunkan dari kedua orang tua. Mutasi gen ini membuat tubuh tidak bisa membuang kolesterol dari dalam darah. Namun, kolesterol tinggi akibat faktor genetik lebih jarang terjadi bila dibandingkan dengan dua faktor sebelumnya. Cara Menurunkan Kolesterol Kolesterol tinggi dapat diturunkan dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti dijelaskan di bawah ini: Olahraga Berolahraga secara teratur dapat membantu menaikkan kadar HDL, dan mencegah serangan jantung. Lakukan olahraga ringan minimal 30 menit dalam sehari, seperti jogging, bersepeda, berenang, atau senam aerobik. Diet sehat Menerapkan pola makan yang sehat penting dilakukan untuk mempertahankan kadar kolesterol tetap normal. Hindari memasak makanan dengan cara digoreng. Sebagai alternatif, olah makanan dengan cara dipanggang, direbus, atau dikukus. Cara lain adalah dengan memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayuran. Hindari konsumsi daging merah, jeroan, kuning telur, susu full cream, keju, serta makanan ringan seperti kue dan biskuit. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi ikan dan makanan dengan kandungan omega 3, seperti alpukat dan kacang-kacangan. Obat-obatan Jika dua cara di atas sudah dijalani tetapi kadar kolesterol masih tinggi, beberapa jenis obat bisa digunakan sesuai anjuran dokter, yaitu: Obat golongan statin, seperti simvastatin dan atorvastatin. Ezetimibe. Jika kadar trigliserida pasien juga tinggi, dokter juga akan meresepkan obat di bawah ini: Fibrate, seperti fenofibrate dan gemfibrozil. Suplemen omega 3. Vitamin B3 (niacin). |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
April 2020
Categories |