Kota Makassar Di Sulawesi Selatan
Biringkanaya, Tallo, Wajo, Panakkukang, Tamalate, Rappocini, Mariso, Mamajang, Makassar, Tamalanrea, Ujung Tanah, Ujung Pandang, Manggala, Bontoala, Kepulauan Sangkarrang.
10/27/2019 0 Comments BiringkanayaBiringkanaya, Makassar terletak dengan batas wilayah Kabupaten Kota Maros Biringkanaya adalah sebuah kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia.Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan Kelurahan Bakung, Berua, Bulurokeng, Daya, Katimbang, Laikang, Paccerakkang, Pai, Sudiang, Sudiang Raya, Untia. Jalan Di Daerah Biringkanaya
Kantor dan Perusahaan, Rumah Sakit, Toko dan Apotik. Sekolah, Kampus, Universitas
Hotel, Wisma, Penginapan dan Rumah Kost. Dalton Arbor Biz Hotel , Harper Perintis, Hotel Darma Nusantara II, Hotel Daya
Salshabila House Syariah Airy Eco Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Airy Biringkanaya Bulurokeng Botolempangan Raya 53 Makassar Wisma Life Bandara Airy Eco Mandai KM 19 Makassar Wisma Rosse Life Bandara Hotel Paramount Makassar Pondok Puji Salshabila Airport Harmony Residence Airy Eco Syariah Bandara Sultan Hasanuddin Dakota 1 Makassar Kareba Group 1 Kareba Group 9 Kareba Group 6 Kareba Group 3 Kareba Group 8 Pondok Puji 12 Kareba Group 10 Pondok Puji 9 Kareba Group 5 Kareba Group 2 Ayu Kost Syariah 5 Ayu Kost Syariah 2 Ayu Kost Syariah 1 Pondok Puji 8 Kareba Group 7 Pondok Puji 7 Pondok Puji 4 Ayu Kost Syariah 3 Pondok Puji 14 Pondok Puji 13 Pondok Puji 1 Pondok Puji 5 Pondok Puji 2 Kareba Group 4 Lihat Lainnya
0 Comments
10/27/2019 0 Comments PanakkukangPanakkukang , Kota Makassar Panakkukang (Makassar: ᨄᨊᨀᨘᨀ) adalah sebuah kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. di kecamatan ini terdapat beberapa pusat aktivitas seperti perkantoran dan mall, salah satu mall yang terkenal di daerah ini adalah Mal Panakkukang & Panakkukang Square. Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan
Kelurahan, Karampuang, Masale, Pampang, Panaikang, Pandang, Sinrijala, Tamamaung, Karuwisi, Karuwisi Utara, Paropo, Tello Baru. 10/27/2019 0 Comments TamalanreaTamalanrea Tamalanrea, Kecamatan, Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar Tamalanrea adalah sebuah kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia.Sejarah Kecamatan Tamalanrea ,Kecamatan Tamalanrea terbentuk sejak 7 Januari 1998 yang merupakan pemekaran dari kecamatan Biringkanaya dan memiliki luas area kurang lebih 31,84 km² atau 18,2% dari luas Kota Makassar. Jumlah penduduk pada hingga bulan mei tahun 2015 mencapai kurang lebih 142.000 Jiwa. Batas-batas Kecamatan Tamalanrea adalah sebagai berikut:
Kecamatan Tamalanrea memiliki 8 Kelurahan yaitu:
Kecamatan Tamalanrea merupakan kawasan pendidikan dimana terdapat Lembaga Perguruan Tinggi Negeri dan swasta yang berjumlah kurang lebih 15 (lima belas) salah satu diantaranya adalah Universitas Hasanuddin (UNHAS) yang terletak di Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea juga merupakan kawasan pergudangan, pabrik dan industry yang berjumlah kurang lebih 960 (Sembilan ratus enam puluh) buah, yang terletak di Kelurahan Bira dan Kelurahan Parangloe. Kode Post Kelurahan/Desa Kecamatan Tamalanre - Kelurahan/Desa Kapasa (Kodepos: 90241) - Kelurahan/Desa Bira (Kodepos: 90244) - Kelurahan/Desa Parang Loe (Kodepos: 90245) - Kelurahan/Desa Tamalanrea (Kodepos: 90245) - Kelurahan/Desa Tamalanrea Indah (Kodepos: 90245) - Kelurahan/Desa Tamalanrea Jaya (Kodepos: 90245) Hotel Bintang 3 di Tamalanrea, Makassar Hotel Paradiso Hotel Bintang 2 di Tamalanrea, Makassar Hotel Grand Puri Perintis Sarison Hotel & Convention Raisya Kost 3 Raisya Kost 5 Rumah Bunda Muslimah 19 Rumah Bunda Muslimah 10 Rumah Bunda Muslimah 8 Rumah Bunda Muslimah 5 Rumah Bunda Muslimah 4 Raisya Kost 7 Rumah Bunda Muslimah 7 Raisya Kost 2 Raisya Kost 4 Rumah Bunda Muslimah 20 Rumah Bunda Muslimah 17 Rumah Bunda Muslimah 9 Raisya Kost 1 Raisya Kost 6 Rumah Bunda Muslimah 6 Hotel Bintang 1 di Tamalanrea, Makassar Hotel Adipura Pondok Brilliant Airy Tamalanrea Biring Romang 135 Makassar Airy Eco Tamalanrea Perintis Kemerdekaan 77 Makassar Rumah Landee Homestay La Reso Homestay, OmahQu Makassar Pondok Brilliant 5 Pondok Brilliant 10 Pondok Brilliant 19 Pondok Brilliant 12 BTP Penginapan Murah 10 BTP Penginapan Murah 9 Pondok Brilliant 6 BTP Penginapan Murah 1 Rumah Landee Homestay 8 Pondok Brilliant 11 Pondok Brilliant 3 Pondok Brilliant 8 Pondok Brilliant 2 BTP Penginapan Murah 12 BTP Penginapan Murah 13 BTP Penginapan Murah 8 Pondok Brilliant 15 Rumah Landee Homestay 6 Pondok Brilliant 1 BTP Penginapan Murah 3 BTP Penginapan Murah 7 Pondok Brilliant 16 BTP Penginapan Murah 2 Perumahan dan Jl Di Seluruh wilayah Tamalanrea
10/9/2019 0 Comments TamalateTamalate, Makassar Tamalate Kecamatan Negara Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Kota Makassar Pemerintahan Desa/kelurahan 11 Untuk tempat lain yang bernama sama, lihat Tamalate. Tamalate adalah kecamatan di selatan Kota Makassar, provinsi Sulawesi Selatan. Kecamatan ini berpusat pada kompleks perumahan yang bernama BTN Hartaco Indah. Di kompleks ini, terdapat sebuah sekolah dasar, dua sekolah menengah pertama, satu sekolah menengah atas, satu sekolah menengah kejuruan, dan juga terdapat 3 buah SPBU, yaitu di jalan Sultan Alauddin dan jalan Abd.Kadir. Tak jauh dari perumahan tersebut terdapat sebuah benteng yang bernama Benteng Somba Opu, di mana benteng tersebut adalah peninggalan Kerajaan Gowa. Kecamatan Tamalate berbatasan langsung dengan Kabupaten Gowa. lbs Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan Kelurahan Balang BaruBarombongBongayaBonto DuriJongayaMaccini SombalaMangasaMannurukiPa'baeng-BaengParang TambungTanjung Merdeka Biringkanaya Bulurokeng, Daya, Paccerakkang, Pai, Sudiang, Sudiang Raya, Untia, Laikang, Bakung, Berua, Katimbang Bontoala Baraya, Bontoala, Bontoala Parang, Bontoala Tua, Bunga Ejaya, Gaddong, Layang, Malimongan Baru, Parang Layang, Timungan Lompoa, Tompo Balang, Wajo Baru Makassar Bara Baraya, Bara Baraya Selatan, Bara Baraya Timur, Bara Baraya Utara, Barana, Lariang Bangi, Maccini, Maccini Gusung, Maccini Parang, Mardekaya, Mardekaya Selatan, Mardekaya Utara, Maricaya, Maricaya Baru Mamajang Baji Mappakasunggu, Bonto Biraeng, Bonto Lebang, Karang Anyar, Labuang Baji, Mamajang Dalam, Mamajang Luar, Mandala, Maricaya Selatan, Pa'batong, Parang, Sambung Jawa, Tamparang Keke Manggala Antang, Bangkala, Batua, Borong, Manggala, Tamangapa, Biring Romang, Bintowa Mariso Bontorannu, Kampung Buyang, Kunjung Mae, Lette, Mario, Mariso, Mattoangin, Panambungan, Tamarunang Panakukkang Karampuang, Karuwisi, Karuwisi Utara, Masale, Pampang, Panaikang, Pandang, Paropo, Sinrijala, Tamamaung, Tello Baru Rappocini Balla Parang, Banta Bantaeng, Bonto Makkio, Bua Kana, Gunung Sari, Karunrung, Kassi-Kassi, Mappala, Rappocini, Tidung, Minasa Upa. Tallo Buloa, Bunga Eja Beru, Kalukuang, Kaluku Bodoa, La'latang, Lakkang, Lembo, Pannampu, Rappojawa, Rappokalling, Suangga, Tallo, Tammua, Ujung Pandang Baru, Wala-Walaya Tamalanrea Bira, Kapasa, Parangloe, Tamalanrea, Tamalanrea Indah, Tamalanrea Jaya, Kapasa Raya, Buntusu Tamalate Balang Baru, Barombong, Bongaya, Jongaya, Maccini Sombala, Mangasa, Mannuruki, Pa'baeng Baeng, Parang Tambung, Tanjung Merdeka, Bonto Duri Ujung Pandang Baru, Bulo Gading, Lae-Lae, Lajangiru, Losari, Maloku, Mangkura, Pisang Selatan, Pisang Utara, Sawerigading Ujung Tanah Barrang Caddi, Barrang Lompo, Camba Berua, Cambaya, Gusung, Pattingaloang, Pattingaloang Baru, Pulau Kodingareng, Tabaringan, Tamalabba, Totaka, Ujung Tanah Wajo Butung, Ende, Malimongan, Malimongan Tua, Mampu, Melayu, Melayu Baru, Pattunuang Kota Makassar (Makassar: ᨀᨚᨈ ᨆᨀᨔᨑ, dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujung Pandang) adalah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Makassar merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur dan pada masa lalu pernah menjadi ibu kota Negara Indonesia Timur dan Provinsi Sulawesi. Makassar terletak di pesisir barat daya Pulau Sulawesi dan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.
Menurut Bappenas, Makassar adalah salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di Indonesia, bersama dengan Medan, Jakarta, dan Surabaya.[2][3] Dengan memiliki wilayah seluas 199,26 km² dan jumlah penduduk lebih dari 1,6 juta jiwa, kota ini berada di urutan kelima kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan.[4][5] Secara demografis, kota ini tergolong tipe multi etnik atau multi kultur dengan beragam suku bangsa yang menetap di dalamnya, di antaranya yang signifikan jumlahnya adalah Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa. Makanan khas Makassar yang umum dijumpai di pelosok kota adalah Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Bassang, Kue Tori, Palubutung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan Sop Konro. Ujung Pandang sendiri adalah nama sebuah kampung dalam wilayah Kota Makassar. Bermula di dekat Benteng Ujung Pandang sekarang ini, membujurlah suatu tanjung yang ditumbuhi rumpun-rumpun pandan. Sekarang Tanjung ini tidak ada lagi. Nama Ujung Pandang mulai dikenal pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-X, Tunipalangga yang pada tahun 1545 mendirikan benteng Ujung Pandang sebagai kelengkapan benteng-benteng kerajaan Gowa yang sudah ada sebelumnya, antara lain Barombong, Somba Opu, Panakukang dan benteng-benteng kecil lainnya. Setelah bagian luar benteng selesai, didirikanlah bangunan khas Gowa (Balla Lompoa) di dalamnya yang terbuat dari kayu. Sementara di sekitar benteng terbentuk kampung yang semakin lama semakin ramai. Disanalah kampung Jourpandan (Juppandang). Sedangkan Benteng dijadikan sebagai kota kecil di tepi pantai Losari. Beberapa tahun kemudian benteng Ujung Pandang jatuh ke tangan Belanda, usai perang Makassar, dengan disetujuinya Perjanjian Bungaya tahun 1667, benteng itu diserahkan. Kemudian Speelmen mengubah namanya menjadi Fort Rotterdam. Bangunan-bangunan bermotif Gowa di Fort Rotterdam perlahan-lahan diganti dengan bangunan gaya barat seperti yang dapat kita saksikan sekarang. Ihwal nama Kota Makassar berubah menjadi Ujung Pandang terjadi pada tanggal 31 Agustus 1971, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1971. Tak kala itu Kota Makassar dimekarkan dari 21 kilometer persegi menjadi 115,87 Kilometer persegi, terdiri dari 11 wilayah kecamatan dan 62 lingkungan dengan penduduk sekitar 700 ribu jiwa. Pemekaran ini mengadopsi sebagian dari wilayah tiga kabupaten yakni Kabupaten Maros, Gowa dan Pangkajene Kepulauan. Sebagai “kompensasinya” nama Makassar diubah menjadi Ujung Pandang. Tentang kejadian bersejarah tersebut, Wali kotamadya Ujung Pandang Kolonel H. M. Daeng Patompo (alm) terpaksa menyetujui perubahan, demi perluasan wilayah kota. Sebab Bupati Gowa Kolonel K. S. Mas’ud dan Bupati Maros Kolonel H.M. Kasim DM menentang keras pemekaran tersebut. Untunglah pertentangan itu dapat diredam setelah Pangkowilhan III Letjen TNI Kemal Idris menjadi penengah, Walhasil Kedua Bupati daerah tersebut, mau menyerahkan sebagian wilayahnya asalkan nama Makassar diganti. Sejak awal proses perubahan nama Makassar menjadi Ujung Pandang, telah mendapat protes dari kalangan masyarakat. Terutama kalangan budayawan, seniman, sejarawan, pemerhati hukum dan pebisinis. Bahkan ketika itu sempat didekalarasikan Petisi Makassar oleh Prof. Dr. Andi Zainal Abidin Farid SH, Prof. Dr. Mattulada dan Drs. H. D. Mangemba, dari deklarasi petisi Makassar inilah polemik tentang nama terus mengalir dalam bentuk seminar, lokakarya dan sebagainya. Beberapa seminar yang membahas tentang polemik penggantian nama Makassar antara lain: Seminar Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 1981 di Hotel Raodah, diselenggarakan oleh SOKSI Sulsel. Diskusi panel Makassar Bersinar diselenggarakan 10 Nopember 1991 di gedung Harian Pedoman Rakyat lantai III. “Seminar Penelusuran Hari Lahirnya Makassar”, 21 Agustus 1995 di Makassar Golden Hotel. Namun Pemerintah Daerah maupun DPRD setempat, tidak juga tergugah untuk mengembalikan nama Makassar pada ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Nasib kota “Daeng” ini nyaris tak menentu, hingga akhirnya dipenghujung masa jabatan Presiden B.J. Habibie, nama Makassar dikembalikan, justru tanpa melalui proses yang berbelit. Dalam konsideran Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1999, di antaranya menyebutkan bahwa perubahan itu wujud keinginan masyarakat Ujung Pandang dengan mendapat dukungan DPRD Ujung Pandang dan perubahan ini sejalan dengan pasal 5 ayat (3) Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1999, bahwa perubahan nama daerah, ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Seiring perubahan dan pengembalian nama Makassar, maka nama Ujung Pandang kini tinggal kenangan dan selanjutnya semua elemen masyarakat kota mulai dari para budayawan, pemerintah serta masyarakat kemudian mengadakan penelurusan dan pengkajian sejarah Makassar, Hasilnya Pemerintah Daerah Nomor 1 Tahun 2000, menetapkan Hari jadi Kota Makassar, tanggal 9 Nopember 1607. Dan untuk pertama kali Hari Jadi Kota Makassar ke 393, diperingati pada tanggal 9 November 2000. Nama Makassar berasal dari sebuah kata dalam bahasa Makassar "Mangkasarak" yang berarti yang metampakkan diri atau yang bersifat terbuka. Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin. Bus Trans Makassar. Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar Di Makassar, Soekarno-Hatta menjadi nama pelabuhan, khususnya pelabuhan untuk kapal penumpang dan terminal penumpang. Pelabuhan ini dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV). Di area pelabuhan penumpang ini terdapat Masjid Babussalam. Masjid ini diresmikan Presiden Megawati, berbarengan dengan peresmian Terminal Petikemas Makassar, pada 21 Juli 2001. Sementara di kawasan ujung utara pelabuhan, atau ujung jalan Nusantara, terdapat awal Jalan Tol Reformasi (tol lingkar Makassar) yang menghubungkan kawasan pelabuhan dengan pusat kota. Jalan tol yang hanya sepanjang 3,1 km ini dikelola oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk. Perusahaan milik Bosowa Group ini juga jadi pengelola jalan tol Bintaro-Bumi Serpong Damai (Jakarta/Tangerang). Paotere adalah suatu pelabuhan perahu yang terletak di Kecamatan Ujung Tanah, Makassar. Pelabuhan yang berjarak ± 5 km (± 30 menit) dari pusat Kota Makassar ini merupakan salah satu pelabuhan rakyat warisan tempo doeloe yang masih bertahan dan merupakan bukti peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo sejak abad ke-14 sewaktu memberangkatkan sekitar 200 armada Perahu Phinisi ke Malaka. Pelabuhan Paotere sekarang ini masih dipakai sebagai pelabuhan perahu-perahu rakyat seperti Phinisi dan Lambo dan juga menjadi pusat niaga nelayan. Udara Kota Makassar mempunyai sebuah bandara internasional, Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin yang pada tanggal 26 September 2008 diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang menandakan mulai pada saat itu Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin beroperasi secara penuh di mana sebelumnya telah beroperasi tetapi hanya sebagian. Bandara Hasanuddin juga memiliki taksi khusus Bandara dengan harga yang bervariasi sesuai dengan region dari daerah yang dituju serta shuttle bus khusus yang melayani jalur dari dan ke bandara baru. Bahkan banyak taksi-taksi yang gelap yang juga menawarkan jasa kepada penumpang yang baru tiba di Makassar. Pada tahun 2009 diharapkan runway yang baru telah rampung dan bisa digunakan.[15] Darat Pete-pete adalah sebutan angkot di Makassar dan sekitarnya. Pete-pete merah adalah angkot yang berasal dari Kabupaten Gowa dan melayani pengangkutan antar kota, sedangkan pete-pete biru adalah angkot yang berasal dari Kota Makassar itu sendiri dan hanya melayani pengangkutan di wilayah Makassar saja. Pete-pete Smart (batal) Bus Taksi Becak: Makassar terkenal dengan angkutan tradisional becak. Jumlahnya sendiri mencapai 1.500 unit. Pemerintah setempat memberlakukan becak untuk pariwisata dan khusus beroperasi di sekitar kawasan wisata saja. Tarifnya tergantung kesepakatan dengan pengayuh. Bentor: Populasi becak motor di Makassar mulai ramai dan secara perlahan menggantikan becak. Bagian depan bentor adalah becak dan di belakangnya adalah motor. Ojek Busway BRT Mamminasata LRT Makassar (masih diperbincangkan) Kereta api (Beroprasi 2019) Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Kota Makassar berada di peringkat paling tinggi di Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Makassar di atas 9%. Bahkan pada tahun 2008, pertumbuhan ekonomi Kota Makassar mencapai angka 10,83%. Pesatnya pertumbuhan ekonomi saat itu, bersamaan dengan gencarnya pembangunan infrastruktur yang mendorong perputaran ekonomi, seperti pembangunan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, jalan tol dan sarana bermain kelas dunia Trans Studio di Kawasan Kota Mandiri Tanjung Bunga.[16] Pariwisata Logo branding pariwisata Kota Makassar. Berkas:800px-anjungan losari.jpg Anjungan Pantai Losari. Fort Rotterdam. Trans Stuido World Makassar. Tempat Wisata Makassar modern memiliki banyak tempat wisata yang digunakan untuk keperluan hiburan masyarakat Makassar maupun bagi wisatawan yang berasal dari kota maupun negara lain. Beberapa di antaranya yang paling digemari maayarakat makassar adalah: Pantai Losari Fort Rotterdam, merupakan salah satu benteng di Sulawesi Selatan yang boleh dianggap megah dan menawan. Benteng ini merupakan peninggalan sejarah Kesultanan Gowa, Kesultanan ini pernah berjaya sekitar abad ke-17 dengan ibu kota Makassar. Kesultanan ini sebenarnya memiliki 17 buah benteng yang mengitari seluruh ibu kota. Hanya saja, Benteng Fort Rotterdam merupakan benteng paling megah di antara benteng benteng lainnya dan keasliannya masih terpelihara hingga kini. Pantai Akarena Pulau Lae-Lae Pulau Khayangan Pulau Samalona Pantai Barombong Makam Raja-Raja Tallo Pelabuhan Paotere Taman Makam Pahlawan Trans Studio (Indoor Theme Park terbesar di Indonesia) Desa Wisata Delta Lakkang [Pulau Kapoposang] [Pantai Galesong Utara] Benteng Panyua, Dinding benteng ini kukuh menjulang setinggi 5 meter dengan tebal dinding sekitar 2 meter, dengan pintu utama berukuran kecil. Jika dilihat dari udara benteng ini berbentuk segi lima seperti penyu yang hendak masuk kedalam pantai. Karena benteng ini bentuknya mirip penyu, kadang juga benteng ini juga dinamakan Benteng Panynyua (Penyu). Benteng ini mempunyai 5 Bastion, yaitu bangunan yang lebih kukuh dan posisinya lebih tinggi di setiap sudut benteng yang biasanya ditempatkan kanon atau meriam di atasnya. Seni Budaya Atraksi permainan tradisional "Ma'raga", Merupakan pertunjukan permainan bola raga yang dipindahkan dari kaki ke kaki atau ke tangan, pertunjukan ini dimainkan dengan suka cita. Para pemain menggunakan pakaian adat seperti passapu dan sarung, biasanya dimainkan oleh 6 orang pemain. Pertunjukan ini akan semakin menarik ketika para pemain mulai saling menopang hingga semakin tinggi dan tetap lihai memainkan bola dan tidak terjatuh ke tanah. Atraksi permainan rakyat "Mappadendang". Tarian magis "Pepe-pepeki ri Makka". Tarian ritual Bissu "Ma'giri". Pemain gendang "Gandrang Bulo". Tarian-tarian tradisional seperti Tari Pakarena. Kuliner Khas Sarabba Coto Makassar Konro Pallubasa Pallumara Pallubutung Pallu Kacci Pisang epe Ikan Bakar Barongko Sop Saudara Sop Ubi Kapurung Pisang Peppe Songkolo Bagadang Roko-Roko Unti Putu Cangkiri Jalangkote Karoke' Roko-Roko Nagasari Roko-Roko Cangkuning Teng Teng • SMA Katolik Rajawali Makassar Perguruan Tinggi Universitas Negeri Makassar Universitas Hasanuddin Universitas Islam Negeri Alauddin Universitas Bosowa Universitas Atma Jaya Makassar Universitas Indonesia Timur Universitas Islam Makassar Universitas Kristen Indonesia Paulus Universitas Muhammadiyah Makassar Universitas Muhammadiyah Universitas Muslim Indonesia Universitas Pancasakti Universitas Patria Artha Universitas Pepabri Makassar Universitas Sawerigading Universitas Teknologi Sulawesi Universitas Terbuka Makassar Universitas Veteran Republik Indonesia Unversitas Satria Makassar Universitas Fajar Makassar Akademi Kebidanan Sandi Karsa Akademi Keperawatan Gigi Sandi Karsa Akademi Keperawatan Muhammadiyah Makassar Akademi Keperawatan Sandi Karsa Akademi Maritim Indonesia Makassar Akademi Pariwisata Makassar Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar Politeknik Kesehatan Makassar Politeknik Negeri Ujung Pandang Politeknik ATI Makassar STKIP YPUP Makassar Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yappi Makassar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIEM Bongaya) Makassar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Makassar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tri Dharma Nusantara Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gema Insan Akademik (STIK GIA) Makassar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nani Handayani Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panakkukang Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tamalatea Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Nitro Sekolah Tinggi Informatika dan Multimedia Nusa Palapa Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika Handayani Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika Komputer Dipanegara Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Profesional Makassar Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika Komputer Kharisma Makassar STIEM Nitro Muhammadiyah Makassar |} Olahraga Klub Olahraga PSM Makassar Sarana Prasarana Fasilitas Kota Celebes Convention Center Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Lapangan Karebosi Pelabuhan Soekarno-Hatta Gereja Hati Kudus Yesus, Katedral Makassar Gereja GPIB Immanuel Masjid Al-Markaz Al-Islami Masjid Raya Makassar Vihara Girinaga Kelenteng Kwan Kong Trans Studio Hotel Claro Hotel(Sebelumnya Grand Clarion) Imperial Arya Duta Grand Quality Hotel Hotel Horison Makassar Hotel Aston Makassar Novotel Grand Shayla Makassar Hotel Sahid Jaya Makassar Hotel Pantai Gapura Swiss-Belinn Panakkukang Makassar Swiss-Belhotel Losari Makassar Hotel Santika Makassar Hotel Singgasana Makassar Hotel Makassar Golden Karebosi Condotel Makassar Four Points by Sheraton Makassar The Banua Hotel Makassar Aerotel Smile Hotel & Resto Aswin Hotel Latimojong Dalton Hotel Makassar Rinra Hotel Makassar Pusat Perbelanjaan Mall Mal Panakkukang Mal Global Trade Center (GTC) Mal Ratu Indah Makassar Trade Center (MTC) Karebosi Pusat Grosir Modern (PGM) Karebosi Makassar Mall Karebosi Link Sarana Penyeberangan Multiguna (SPM) MTC Karebosi Makassar Town Square Trans Studio Mall Makassar Nipah Mall Panakkukang Square Daya Grand Square Pettarani Square Living Plaza Maricaya Living Plaza Pettarani Toserba Grand Toserba Top Mode Indo Mode 10/9/2019 0 Comments RappociniKecamatan Rappocini terletak di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Wilayahnya mencakup 10 kelurahan seluas kurang lebih 9,23 km persegi. Secara administratif, Kecamatan Rappocini berbatasan dengan Kecamatan Panakkukang di sebelah utara dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan. Wilayah Rappocini didominasi pemukiman warga yang padat penduduk khas kehidupan perkotaan. Meski dulunya banyak area yang belum tertata rapi, kini pemerintah dan masyarakat terus berbenah demi mewujudkan wilayah Rappocini yang nyaman dikunjungi. Saat datang ke Rappocini, Anda bisa menikmati banyak pilihan tempat kuliner mulai dari yang tradisional hingga modern. Di pusat kotanya, ada banyak kedai kopi dan tempat makan sekaligus kafe tempat nongkrong kekinian yang menawarkan tidak hanya menu-menu yang unik tapi juga dekorasi menarik. Sangat cocok untuk menikmati sore hari sembari bercengkerama dengan handai taulan. Jika menginginkan menu internasional, tersedia pula gerai-gerai makanan yang jaraknya cukup terjangkau dari Rappocini. Untuk keperluan berbelanja, Anda bisa mengunjungi Mal Panakkukang yang berjarak sekitar 3 km dari Rappocini. Mal ini merupakan salah satu mal terbesar dan terlengkap di Kota Makassar. Tidak hanya berbelanja barang-barang berkualitas, Anda juga bisa mencicipi kuliner lezat dan menikmati beragam hiburan di mal. Atau bila bosan dengan suasana kota dan ingin menikmati segarnya alam bebas, coba kunjungi Pantai Losari yang berjarak sekitar 8 km dari Rappocini. Pantai yang menjadi ikon utama kota Makassar ini menawarkan keindahan sunset. Di Rappocini, tak perlu khawatir tentang masalah akomodasi karena di sana dapat dengan mudah ditemui penginapan dan hotel yang nyaman untuk beristirahat. Transportasi di dalam kota pun sangat memudahkan untuk mobilitas menuju tempat-tempat wisata yang diinginkan. Kelurahan
Balla ParangBanta-BantaengBonto MakkioBua KanaGunung SariKarunrungKassi-KassiMapalaMinasa UpaRappociniTidung 10/9/2019 0 Comments TamalanreaTamalanrea adalah sebuah kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Sejarah Kecamatan Tamalanrea,Kecamatan Tamalanrea terbentuk sejak 7 Januari 1998 yang merupakan pemekaran dari kecamatan Biringkanaya dan memiliki luas area kurang lebih 31,84 km² atau 18,2% dari luas Kota Makassar. Jumlah penduduk pada hingga bulan mei tahun 2015 mencapai kurang lebih 142.000 Jiwa. Batas-batas Kecamatan Tamalanrea, Bira, Kapasa, Parangloe, Tamalanrea, Tamalanrea Indah, Tamalanrea Jaya, Kapasa Raya, Buntusu. Jl. Tol Insinyur Sutami, Jl. Lingkar Barat, Jl. Pendidikan Unhas, Jl.Pintu II, Jl. Tamalanrea Raya, Jl. Ibnu Sina, Jl. Utama Unhas, Jl. Kapasa Raya, Jl. Dampang, Palapa Raya, Jl. Satelit, Tamalanrea adalah sebagai berikut:
Kecamatan Tamalanrea memiliki 8 Kelurahan yaitu: Kelurahan Tamalanrea 2. Kelurahan Tamalanrea Jaya 3. Kelurahan Tamalanrea Indah 4. Kelurahan Kapasa 5. Kelurahan Kapasa Raya 6. Kelurahan Bira 7. Kelurahan Parangloe 8. Kelurahan Buntusu Kecamatan Tamalanrea merupakan kawasan pendidikan dimana terdapat Lembaga Perguruan Tinggi Negeri dan swasta yang berjumlah kurang lebih 15 (lima belas) salah satu diantaranya adalah Universitas Hasanuddin (UNHAS) yang terletak di Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea juga merupakan kawasan pergudangan, pabrik dan industry yang berjumlah kurang lebih 960 (Sembilan ratus enam puluh) buah, yang terletak di Kelurahan Bira dan Kelurahan Parangloe. Sumber Wipedia
|
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
May 2020
CategoriesAll Biringkanaya Bontoala Foredi Kota Makassar Makassar Oris Breast Cream Panakkukang Produk Rappocini Sulawesi Selatan Tallo Tamalanrea Ujung Tanah |