2/1/2020 0 Comments MalalayangMalalayang, Kec Di Manado , sebelumnya dikenal dengan nama Minanga, didirikan oleh anak suku Bantik yang tinggal di Gunung Bantik (dekat Pineleng/Warembungan sekarang). Pada masa kepemimpinan Gudangne Kasiaha. Daerah tersebut masih berupa hutan dan belum berpenghuni. Di sepanjang pantai negeri Minanga, mereka menanam semacam pohon kayu yang warna daunnya muda yang disebut Kayu Bulrang atau lazim disebut orang sekarang Kayu Bulan. Pohon kayu ini kelihatannya sangat mencolok bila dipandang dari kejauhan, sebab warna daunnya yang kuning muda sangat kontras dengan warna pohon-pohon kayu lain yang tumbuh di sepanjang pantai Minanga. Bahu, Batu Kota, Kleak, Malalayang I, Malalayang I Barat, Malalayang I Timur, Malalayang II, Winangun I, Winangun II. Pada masa Gudangne Rombang, sebagian anak-suku Bantik di Gunung Bantik pergi mendirikan negeri Pogidon yang sekarang adalah Kota Manado. Letaknya di sebelah selatan muara Sungai Tondano di mana daerah tersebut sama dengan Minanga yang awalnya masih berupa hutan dan belum berpenghuni. Adapun pusat perkampungannya didirikan tepatnya di lokasi Makorem 131 Santiago sekarang yang bersebelahan dengan Kantor Pos Manado dan sekitarnya dan ditandai dengan penanam tujuh pohon Kayu Dondo. Di halaman samping kiri Makorem 131 tersebut terdapat sebuah selokan bernama Kali Pogidon yang sampai sekarang mengalir ke arah Reklamasi Megamall Teluk Manado di antara gedung Kentucky Fried Chicken dan kantor Asuransi PT Jasindo Manado. Di sekeliling negeri Pogidon banyak ditumbuhi pohon kayu yang daunnya lebar-lebar yang disebut Kayu Benang (Wenang). Kulit batangnya biasa dipakai oleh orang Bantik untuk mencelup pukat penangkap ikan, supaya kuat dan bertahan lama. Oleh karena itu, negeri Pogidon itu disebut juga Benang (Wenang).
0 Comments
|
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
May 2020
Categories |